RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TATA NAMA SENYAWA BINER
Dosen: Neneng Windayani, M.Pd
Disusun
Oleh:
Hilda
Nur’anida (1210208044)
Kelas/Semester:
A/V
PROGRAM
STUDI MIPA PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA PGRI 1 Majalengka
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 1 x 20 menit (1
pertemuan)
A.
Standar
Kompetensi
2.
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
B.
Kompetensi
Dasar
2.1
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta
persamaan reaksinya.
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
·
Menentukan nama senyawa biner unsure
logam dengan non logam.
·
Menentukan nama senyawa biner unsur non
logam dengan non logam.
D.
Tujuan
Pembelajaran
·
Melalui model pembelajaran kooperatif
tipe TPS (Think, Pair, and Share),
siswa dapat member nama senyawa biner unsure logam dengan non logam.
·
Melalui model pembelajaran kooperatif
tipe TPS (Think, Pair, and Share),
siswa dapat member nama senyawa biner unsure non logam dengan non logam.
E.
Materi
Ajar
TATA
NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA
A.
Tata
nama senyawa Kimia
Kita hidup di bumi ini bergantung dengan kimia,
contohnya seperti garam dan air. Garam dan air tersebut juga senyawa-senyawa
kimia lain yang ada di bumi memiliki
nama kimia, namun dalam penamamaan tersebut ada tata caranya. Penamaan senyawa
diatur oleh IUPAC berdasarkan hasil kesepakatan para ilmuan sedunia, bertujuan
agar nama senyawa diseluruh Negara sama. Terdapat dua kelompok besar senyawa,
yaitu senyawa anorganik dan senyawa organic.
1.
Tata
nama senyawa anorganik
Dalam kehidupan
sehari-hari kita selalu bergelut dengan garam, air, dan ammonia. Senyawa
tersebut merupakan senyawa yang anorganik. Umumnya senyawa anorganik relative
sederhana dan dikelompokan ke dalam senyawa biner dan senyawa poliatom.
a.
Tata
nama senyawa biner
Senyawa biner
dapat terbentuk dari unsure logam dan non logam, atau terbentuk dari
unsure-unsur non logam. Senyawa biner tersebut tersusun dari dua macam unsure.
Penamaan senyawa ini didasarkan pada nama unsure pembentukannya yang ditulis
secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran
dari unsure keduanya diganti –ida.
Tata nama senyawa biner dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1) Logam
dan non logam
Senyawa biner
dari logam dan logam umumnya adalah senyawa ion, yang terdiri dari kation logam
dan non logam. Tata nama senyawa biner ini adalah sebagai berikut:
a) Penamaan
dimuali dari kation logam diikuti nama anion nonlogam.
Contoh: NaCl = natrium klorida
b) Untuk
logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan harga muatan yang berbeda,
maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka romawi.
Contoh: FeCl2 = Besi(II) klorida
FeCl3 = Besi(III) klorida
2) Nonlogam
dan nonlogam
Senyawa biner
nonlogam dan nonlogam umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama senyawa ini
adalah sebagai berikut.
a) Penamaan
dimulai dari jumlah unsure pertama dituliskan terlebih dahulu, diikuti dengan nama
unsure nonlogam pertama lalu menuliskan jumlah unsure kedua diikuti nama
nonlogam kedua yang diberi akhiran –ida.
Awalan untuk satu (mono) ditiadakan kecuali untuk karbon monoksida. Jumlah
unsure dinyatakan dalam bahasa Yunani, sebagai berikut: 1=mono, 2=di, 3=tri,
4=tetra, 5=penta, dan seterusnya.
Contoh: NO=
nitrogen monoksida
NO2= nitrogendioksida
N2O4= dinitrogen tetraoksida
atau nitrogen tetraoksida.
F.
Metode
Pembelajaran
·
Metode: Diskusi dan pemberian tugas
·
Model: Kooperatif tipe TPS (Think, Pair, and Share)
G.
Alokasi
Waktu
1
x 20 menit (1 pertemuan)
H.
Kegiatan
Pembelajaran
1.
Tatap
Muka
No
|
Tahapan
Kegiatan
|
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
|
Guru
|
Siswa
|
|||
1
|
Pendahuluan
Apersepsi
|
·
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
·
Guru mengingatkan kembali tentang
konsep ikatan kovalen. “siapa
yang mengetahui bagaimana ikatan kovalen itu terbentuk?”
|
·
Siswa menyimak tujuan
pembelajaran.
·
Siswa mengingat kembali tentang
konsep bilangan oksidasi.
Jawaban
yang diharapkan : Ikatan kovalen terbentuk oleh
pasangan electron yang disumbangkan oleh kedua atom dan menjadi milik bersama
atom-atom yang berikatan.
|
1 menit
|
Motivasi
|
·
Guru memotivasi siswa dengan
menunjukan botol minuman yang berisi air. Lalu bertanya:
“tahukah
kalian apa yang ibu bawa ini? Bagaimana nama kimianya?
|
·
Siswa termotivasi untuk
mempelajari konsep tata nama senyawa biner.
|
1 menit
|
|
2
|
Kegiatan Inti
Eksplorasi
(Think)
|
Guru memberikan
informasi tentang tatanama senyawa biner.
|
Siswa menyimak penjelasan
guru dengan baik.
|
15 menit
|
Elaborasi
(Pair)
|
·
Guru membagi siswa kedalam
beberapa kelompok, masing masing kelompok terdiri 2 orang.
·
Guru membagikan LKS kepada
siswa untuk bahan diskusi kelompok.
(terlampir)
·
Guru memberikan pengarahan
terlebih dahulu kepada setiap kelompok bahwa Tugas 1 di isi oleh salah satu siswa dan Tugas 2 diisi oleh siswa yang lain.
·
Guru mengintrupsikan kepada
siswa untuk membaca LKS terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS tersebut
dengan batas waktu yang ditentukan.
·
Guru membimbing siswa dalam melaksanakan
diskusi hasil jawaban dari LKS.
|
·
Siswa membentuk kelompok
masing-masing 2 orang.
·
Siswa menerima LKS dari guru
untuk bahan diskusi kelompok.
(jawaban
yang diharapkan terlampir)
·
Siswa menyimak pengarahan guru kemudian
membagi tugasnya.
·
Siswa membaca LKS terlebih dahulu
sebelum mengerjakan LKS tersebut.
·
Siswa dibimbing oleh guru dalam
melaksanakan diskusi hasil jawaban dari LKS.
|
||
Konfirmasi
(share)
|
·
Guru membimbing siswa agar salah
satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
·
Guru melakukan tanya jawab dan
meluruskan konsep yang tidak sesuai pada siswa.
|
·
Salah satu kelompok
mempresentasik-an hasil diskusi.
·
Siswa melakukan tanya jawab
dengan guru dan menyimak penjelasan guru.
|
||
3
|
Penutup
|
·
Guru membimbing siwa untuk
menyusun kesimpulan.
·
Guru memberikan tes akhir.
|
·
Siswa menyimpulkan hasil diskusi
Simpulan
yang diharapkan:
Dalam
penamaan senyawa biner logam dan non logam dapat dilakukan dengan cara
menggabungkan nama logam dan non logam yang ditambah –ida. Sedangkan untuk
senyawa biner nonlogam dengan non-logam, dapat dilakukan dengan cara
menggabungkan nama nonlogam biloks negative ditambah akhiran –ida.
·
Siswa menjawab tes akhir.
|
3 menit
|
2.
Penugasan
Terstruktur
Mengerjakan tugas dalam
buku paket BSE Mudah dan Aktif Belajar Kimia SMA kelas X halaman 71 tes
kompetensi subbab A.
3.
Kegiatan
Mandiri Tidak Terstruktur
Mempalajari dan
memahami tentang tatanama senyawa poliatomik.
I.
Penilaian
Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk instrumen
|
Instrumen/Soal
|
Menentukan nama
senyawa biner unsure logam dengan non logam dan unsure non logam dengan non
logam.
|
Skor
5 jika benar.
|
essay
|
1. Diketahui
senyawa natrium sulfat, magnesium nitrit, dinitrogen triklorida, karbon
disulfide, dan kalsium klorida. Berdasarkan senyawa tersebut, tuliskan rumus
kimianya!
|
Jawaban yang diharapkan: Na2SO4,
Mg(NO2)2, N2O3, CS2, dan
CaCl.
Nilai =
J.
Sumber/alat/bahan
Belajar
·
Sumber : Mudah dan Aktif Belajar Kimia
SMA kelas X (BSE), LKS tata nama senyawa biner.
·
Alat: botol minuman.
·
Bahan: air.
Majalengka, 13 Oktober 2012
Kepala Sekolah
___________________________
NIP:
Guru Bidang Studi
Guru Bidang Studi
_______Hilda
Nur’anida_______
NIM:
1210208044
Tidak ada komentar:
Posting Komentar